WARTAKINIAN.COM - SMP Negeri Satu Atap 4 Cipatujah, yang berlokasi di Kampung Panyingkiran, Desa Pameutingan, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mendapatkan bantuan revitalisasi sekolah senilai Rp2.137.000.000 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama untuk tahun anggaran 2025.
Bantuan ini difokuskan untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan melalui pembangunan dan rehabilitasi tujuh fasilitas utama, yakni:
• Pembangunan ruang administrasi
• Pembangunan ruang UKS
• Pembangunan toilet
• Pembangunan laboratorium komputer
• Rehabilitasi ruang administrasi
• Rehabilitasi ruang perpustakaan
• Rehabilitasi toilet
•
Pelaksanaan revitalisasi dilakukan secara swakelola oleh Panitia Pembangunan Sekolah dan Pendidikan (P2SP). Progres pengerjaan saat ini telah mencapai 30–50 persen, dan ditargetkan selesai pada Agustus 2025.
Kepala SMPN Satu Atap 4 Cipatujah, Marwan Supriyadi, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah.
“Bantuan ini bukan sekadar perbaikan bangunan, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kami yang selama ini menghadapi berbagai keterbatasan,” ujar Marwan.
Lebih lanjut, Marwan menegaskan bahwa revitalisasi ini juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. Proyek ini melibatkan tenaga kerja lokal dan turut meningkatkan omset usaha kecil seperti warung dan toko material bangunan.
“Revitalisasi ini menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkan roda ekonomi desa. Kami melihat warung dan toko bangunan mendapat manfaat langsung dari kegiatan ini,” tambahnya. Senin (25/8/2025).
Marwan juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, yang telah meluncurkan program revitalisasi sekolah, serta kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, khususnya Bapak H. Cecep Nurul Yakin, jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Kejaksaan Negeri, Polres Tasikmalaya, Koramil Cipatujah, dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan.
Meskipun akses jalan menuju sekolah sepanjang ±3 km masih dalam kondisi yang memprihatinkan, pihak sekolah optimistis bahwa pembangunan akan berjalan sesuai target.
“Kami berada di wilayah yang jauh dari pusat kota, namun kami percaya dengan sinergi pemerintah dan masyarakat, anak-anak kami akan mendapat pendidikan yang lebih layak dan setara,” pungkas Marwan.
Dengan adanya program ini, SMPN Satu Atap 4 Cipatujah diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.(WN)