WARTAKINIAN.COM - Semangat gotong royong petani di Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, menjadi bukti nyata bagaimana Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) membawa harapan baru bagi sektor pertanian.
Program yang digulirkan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy ini tidak hanya memperbaiki jaringan irigasi, tetapi juga memperkuat kebersamaan masyarakat desa.Minggu (24/08/2025)
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sauyunan mulai mengerjakan pembangunan jaringan irigasi di Saluran Cikunten, Kampung Citeureup. Irigasi ini akan mengairi sekitar 26 hektar sawah produktif, dengan pekerjaan sepanjang 600 meter (kiri-kanan) dan tinggi bangunan 80 cm. Anggaran sebesar Rp195 juta sepenuhnya dikelola masyarakat secara swakelola, di mana para petani sendiri turun langsung sebagai tenaga kerja.
Ketua P3A Sauyunan, Ajis, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi kami. Air irigasi adalah sumber kehidupan bagi petani. Terima kasih kepada Kementerian PUPR dan BBWS Citanduy atas perhatian dan dukungannya. InsyaAllah, dengan adanya irigasi yang lebih baik, hasil pertanian masyarakat akan semakin meningkat,” ujarnya.
Menurut Ajis, keberadaan irigasi Cikunten bukan hanya menopang produktivitas sawah di Desa Cintaraja, tetapi juga berperan penting bagi kesejahteraan ratusan keluarga petani.
“Kami berharap program ini berkelanjutan. Masih banyak jaringan irigasi lain yang perlu ditingkatkan agar lahan pertanian lebih produktif dan kehidupan petani semakin sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, pelaksana teknis kegiatan, Ucu Supriatna, mengakui medan cukup menantang, terutama dalam pengangkutan material. Namun, semangat gotong royong warga membuat pekerjaan tetap berjalan lancar.
“Pembangunan ini tidak hanya untuk Desa Cintaraja, tetapi juga dirasakan manfaatnya oleh warga Desa Sukarame. Karena itu, kami ingin hasil pekerjaan benar-benar berkualitas. Semoga seluruh pekerja diberi kesehatan agar pekerjaan selesai tepat waktu,” paparnya.
Ucu juga mengingatkan pentingnya merawat hasil pembangunan.
“Air irigasi bukan hanya untuk sawah, tapi juga untuk peternak unggas dan bebek setelah panen. Mari kita jaga bersama agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” tutupnya (WN)