WARTAKINIAN.COM – Anggota DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim (ARH) yang juga menjabat Ketua Komis 3 mengaku lega, senang dan bersyukur atas terlaksananya acara tabur bunga tragedi pertempuran Sasak Kapuk untuk mengenang perjuangan KH. Noer Alie bersama pasukannya dalam mempertahankan kemerdekaan.
Momen yang diharapkan itu akhirnya terlaksana, setelah bertahun-tahun berjuang supaya acara ini bisa terlaksana.
Akhirnya di tahun 2025 ini di momentum HUT Kemerdekaan ke 80 RI baru terlaksana, dan kunci sejarah Sasak Kapuk itu pun akhirnya bisa dibuka.
“Mudah-mudahan pasca dibukanya kunci sasak kapuk ini, pemerintah kota Bekasi terus membuka kunci sasak kapuk ini untuk mengingat sejarah perjuangan KH. Noer Ali bersama pasukannya,” ujar anggota dewan yang akrab disapa ARH, Minggu (17/8/2025).
Anggota dewan putra daerah kaliabang, selaku penggagas acara ini pun bangga dan memberikan apresiasi kepada seluruh panitia acara tabur bunga yang dikomandani Ketua RW 18 Ahmad Sobur Sani yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini sehingga bisa terselenggara dengan sukses.
Rasa bangga dan apresiasi terutama diberikan kepada 4 tokoh penting yang menjadi motor penggerak acara ini yakni, Muhaimin Zawir, Dirum Perumda Tirta Patriot, Lukman Hakim alias Bos Alex pengusaha yang juga Ketua DPC PAN Bekasi Utara dan Rudy Heryansyah anggota DPRD Kota Bekasi PDIP serta H. Suryo Hajo anggota DPRD Kota Bekasi Partai Golkar.
“Ya meski kami duduk satu meja ngopi bareng dengan rasa kopi yang berbeda.Tapi di acara ini kami bersatu dengan cita-cita dan tujuan yang sama yakni, ingin punya monumen sejarah Sasak Kapuk diabadikan ditempat ini,” ujar Ketua.
Komisi III DPRD Kota Bekasi.
Menurut Arif, keinginan dirinya bersama teman-teman selaku murid-murid Allohyarham KH. Noer Alie adalah berdirinya monumen sejarah di Sasak Kapuk ini untuk menjelaskan bahwa ada peristiwa sejarah besar ditempat ini yang selama terlupakan.
“Jadi dari awal menjadi anggota dewan saya sudah bersuara lantang di sidang paripurna agar sejarah perjuangan KH. Noer Ali diabadikan. Dan yang sudah terealisasi adalah penayangan film tragedi pertempuran Sasak Kapuk di sidang paripurna memperingati HUT Kemerdekaan RI,” jelas Arif.
Satu lagi cita -citanya yang kini Ia tengah perjuangkan yaitu berdirinya Monumen Sasak Kapuk sebagai bukti sejarah perjuangan KH Noer Ali dkk yang legendaris.
“Alhamdulillah sampai sekarang film itu selalu ditayangkan dalam sidang paripurna HUT Kemerdekaan RI. Tinggal satu cita-cita kami adanya monumen sejarah di Sasak Kapuk ini sebagai bukti bahwa masyarakat Kota Bekasi ikut andil dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan untuk kita ajarkan kepada anak cucu kita”, ujarnya lagi.
Arif pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi, terlepas dari suku manapun, dibesarkan dari suku apapun dan berbeda pandangan politik ketika tinggal di Bekasi adalah warga bekasi yang mempunyai cita-cita dan pandangan yang sama membangun dan menjaga sejarah Bekasi. (ADV)