WARTAKINIAN.COM - Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Tasikmalaya Bersatu (FORTABES) menggeruduk Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (27/08/2025). Aksi tersebut dilakukan untuk mempertanyakan kebijakan cut off yang dinilai merugikan masyarakat dan tidak transparan.
Massa akhirnya diterima oleh sejumlah anggota dewan untuk melakukan audiensi. Sementara itu, aparat kepolisian tampak mengawal jalannya aksi dengan ketat guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan membawa segudang aspirasi dan tuntutan, para demonstran inginm menyuarakan kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Mereka menilai keputusan cut off—yang berkaitan dengan pembatasan atau penghentian sejumlah bantuan maupun program pelayanan—tidak dilakukan dengan dasar kajian yang matang dan minim sosialisasi kepada masyarakat.
Koordinator aksi, Riyan Nurfallah menyampaikan bahwa FORTABES meminta penjelasan resmi dari DPRD dan TAPD terkait mekanisme dan landasan kebijakan tersebut. "Kami datang ke sini untuk menuntut kejelasan. Jangan sampai kebijakan ini justru menambah beban masyarakat, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil," tegasnya.
Namun demikian Riyan Nurfallah meminta skedul ulang karena pada saat audiensi ini tidak tampak TAPD dan akan dijadwalkan minggu depan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan juga TAPD terkait hasil audiensi maupun sikap mereka terhadap tuntutan FORTABES.(WN)