• Jelajahi

    Copyright ©
    Sinyal Bekasi

    Iklan

    Dugaan Pembuangan Limbah dan Rencana Akses RS Viola ke Permukiman Picu Protes Keras Warga

    02/08/2025, 15:42 WIB Last Updated 2025-08-02T09:03:36Z

    PENULIS : ADE DWI HIDAYAT




    Bekasi – Kemarahan warga RW 024, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, terhadap pihak Rumah Sakit Viola semakin memuncak. Setelah muncul dugaan pembuangan limbah cair ke saluran lingkungan warga dan saluran ventilasi udara (exhaust fan) menimbulkan bau menyengat, kini warga juga menolak rencana pelebaran akses rumah sakit yang diduga akan diarahkan ke belakang, yaitu ke area permukiman.


    Limbah cair yang disebut-sebut mengalir melalui saluran got pemukiman warga, picu keresahan warga. Tak hanya aroma menyengat seperti obat-obatan yang mengganggu aktivitas, warga juga mengeluh pasokan air bersih (PDAM), melemah karena diduga diambil pihak RS melalui sistem Jet-Pump di area bekas gedung TK. Air yang biasanya digunakan untuk beribadah bahkan jadi tidak mencukupi.


    "Dan exhaust fan atau ventilasi udara yang berada di belakang gedung, dari situ baunya menyengat sekali. Biasanya ibu-ibu di sini berolahraga dan senam, sekarang jadi enggan karena bau rumah sakit bikin mual. Selain itu, air PAM juga kecil karena diambil RS pakai pipa ke toren mereka dengan menggunakan mesin Jet-Pump. Kami kesulitan, apalagi untuk air wudu,” jelas Anwar, Ketua RW 024.


    Lebih lanjut, Anwar menyatakan bahwa warga menolak keras adanya rencana pelebaran akses rumah sakit ke wilayah belakang yang merupakan kawasan perumahan padat penduduk.


    "Dan Kami menolak keras rencana pelebaran akses rumah sakit ke arah belakang. Ini wilayah perumahan, banyak warga yang sudah tinggal di sini lebih dari 25 tahun. Jangan ganggu kenyamanan warga. Silakan kembangkan ke depan, bukan ke belakang," tegasnya.


    Pernyataan pihak rumah sakit yang sebelumnya menyebut persoalan limbah telah selesai melalui pertemuan dengan RT dan RW juga dibantah tegas oleh warga. Mereka menilai klaim tersebut sepihak dan tidak mencerminkan kenyataan.


    "Itu tidak benar. Kami belum pernah menerima pihak rumah sakit secara resmi membahas atau menyelesaikan soal limbah ini. Pernyataan mereka justru menyulut kemarahan warga,” tambah Anwar.


    Warga mendesak Pemkab Bekasi dan instansi terkait, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, untuk segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh. Mereka berharap agar rencana pengembangan RS dilakukan secara terbuka, profesional, dan tidak mengorbankan kenyamanan serta hak hidup sehat warga sekitar.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    PEMERINTAH

    +
    /*]]>*/