Bekasi, 25 Juli 2025 — Munculnya organisasi bernama Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) menimbulkan kebingungan publik karena kemiripan singkatannya dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Menanggapi hal ini, PWI menegaskan bahwa mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan PWI LS.
Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, menyatakan bahwa kesamaan singkatan tersebut berpotensi menyesatkan masyarakat, terutama karena PWI merupakan organisasi profesi yang telah diakui secara resmi oleh Dewan Pers.
> "Persamaan singkatan ini dikhawatirkan membingungkan publik, padahal PWI adalah organisasi profesi wartawan yang memiliki legalitas dan sejarah panjang," ujar Ade, Jumat (25/7/2025).
PWI: Organisasi Profesi Jurnalistik Resmi
PWI, yang berdiri pada 9 Februari 1946 di Surakarta, merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia. Hingga kini, PWI memiliki struktur organisasi dari tingkat pusat hingga daerah dan merupakan bagian dari sistem pers nasional yang diakui Dewan Pers.
Dalam menjalankan perannya, PWI aktif dalam peningkatan kompetensi wartawan melalui pelatihan, sertifikasi, dan penegakan kode etik jurnalistik.
> "Nama PWI adalah simbol profesionalisme dan integritas jurnalistik. Karena itu, penting untuk menjaga agar tidak terjadi kekeliruan akibat kemiripan singkatan," lanjut Ade.
Imbauan untuk Publik dan Media
Sebagai bentuk tanggung jawab organisasi, PWI Bekasi Raya mengajak masyarakat dan insan pers untuk lebih teliti dalam mengenali identitas sebuah lembaga atau organisasi. Mereka juga mengeluarkan imbauan:
1. Memastikan kejelasan identitas organisasi sebelum menyimpulkan afiliasi atau tujuan kegiatannya.
2. Tidak mengaitkan nama PWI dengan organisasi lain di luar bidang jurnalistik.
3. Meningkatkan kesadaran publik agar tidak terjadi penyalahgunaan nama atau singkatan yang dapat menimbulkan disinformasi.
Penegasan ini disampaikan sebagai langkah untuk menjaga marwah profesi kewartawanan, tanpa bermaksud menyudutkan pihak mana pun.